Peristiwa sejarah ini tidak semata-mata hanya menjadi cerita yang dikisahkan secara turun-temurun, tetapi sebagai bangsa yang cerdas kita harus mampu menggali nilai dan kearifan yang terkandung di dalamnya. Berbagai nilai dan kearifan yang terdapat dalam sebuah peristiwa sejarah itu merupakan sumber kekayaan yang dapat diterapkan dalam mengatasi secara bijak persoalan yang dihadapi bangsa sekarang ini demi mempersiapkan masa depan generasi muda. Dengan mengingat masa lalu, memahami masa kini, dan mempersiapkan masa depan, diyakini sebuah bangsa akan dapat maju mengemban cita-citanya.
Pada tanggal 5 Agustus 1967, lima negara dari negara-negara Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina dan Thailand mengadakan pertemuan (Konferensi) di Bangkok. Konferensi tersebut menghasilkan suatu persetujuan yang disebut dengan Persetujuan Bangkok tanggal 8 Agustus 1967. ASEAN adalah organisasi antar negara yang berada di kawasan Asia Tenggara.
Pada mulanya ASEAN merupakan wadah kerja sama ekonomi, sosial, dan budaya. Akan tetapi, Deklarasi Bangkok merupakan komitmen politik negara anggota untuk bersatu dan bekerja sama, meskipun Asia Tenggara pada saat itu diwarnai oleh pergolakan antarnegara maupun antarkekuatan di luar kawasan.Maksud dan tujuan dibentuknya ASEAN tercantum dalam Deklarasi Bangkok seperti di bawah ini.
No. | Deklarasi Bangkok |
---|---|
1. | Mempercepat pertumbuhan, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara. |
2. | Memelihara perdamaian dan stabilitas dengan menjunjung tinggi hukum dan hubungan antara negara-negara di Asia Tenggara. |
3. | Meningkatkan kerja sama yang aktif dan saling membantu dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, teknologi dan administrasi. |
4. | Saling memberikan bantuan dalam bidang fasilitas latihan dan penelitian pada bidang pendidikan, kejuruan, teknik dan administrasi. |
5. | Bekerja sama lebih efektif untuk mencapai daya guna lebih besar dalam bidang pertanian, industri dan perkembangan perdagangan termasuk studi dalam hal perdagangan komoditi internasional, perbaikan pengangkutan dan fasilitas komunikasi serta meningkatkan taraf hidup rakyat. |
6. | Meningkatkan studi tentang masalah-masalah di Asia Tenggara. |
7. | Memelihara kerja sama yang erat dan bermanfaat dengan berbagai organisasi internasional dan regional lain yang mempunyai tujuan sama serta mencari kesempatan untuk menggerakkan kerja sama dengan mereka. |
ASEAN didirikan pada 8 Agustus 1967 di Bangkok (ibu kota Thailand) oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand yang ditandai dengan penandatanganan Deklarasi Bangkok oleh perwakilan lima negara pemrakarsa/pendiri ASEAN. Kelima orang perwakilan tersebut adalah sebagai berikut.
No. | Nama Pendiri ASEAN | Jabatan dan Negara |
---|---|---|
1. | Narciso Ramos | Menteri Luar Negeri Filipina |
2. | S. Rajaratman | Menteri Luar Negeri Singapura |
3. | Thanat Khoman | Menteri Luar Negeri Thailand |
4. | Adam Malik | Menteri Luar Negeri Indonesia |
5. | Tun Abdul Razak | Wakil Perdana Menteri Malaysia |
No. | Negara | Ibu Kota | Lagu Kebangsaaan | Hari Kemerdekaan | Bergabung dengan ASEAN |
---|---|---|---|---|---|
1. | Filipina | Manila | Tiera Adorada | 12 Juni 1898 | 8 Agustus 1967 |
2. | Laos | Vientiene | Pheng Xat Lao (Hymne of The Lao People) | 19 Juli 1949 | 23 Juli 1997 |
3. | Myammar | Rangoon | Kaba Ma Kyei | 4 Januari 1948 | 23 Juli 1997 |
4. | Singapura | Singapura | Majulah Singapura | 9 Agustus 1965 | 8 Agustus 1967 |
5. | Vietnam | Hanoi | Tien Quan Ca | 2 September 1945 | 28 Juli 1995 |
6. | Indonesia | Jakarta | Indonesia Raya | 17 Agustus 1945 | 8 Agustus 1967 |
7. | Kamboja | Phnom Penh | Nokoreach (Royal Kingdom) | 9 November 1953 | 16 Desember 1998 |
8. | Malaysia | Kuala Lumpur | Negaraku | 31 Agustus 1957 | 8 Agustus 1967 |
9. | Brunei Darussalam | Bandar sri Begawan | Allah Perihallah Sultan | 1 Januari 1984 | 7 Januari 1984 |
10. | Thailand | Bangkok | Phleng Chat Thai | Tidak pernah dijajah | 8 Agustus 1967 |
ASEAN, yang didirikan atas dasar hasrat untuk menciptakan kawasan yang damai, memiliki bendera yang melambangkan ASEAN yang stabil, penuh perdamaian, bersatu, dan dinamis. Lambang ASEAN berada di tengah bendera ASEAN dengan kombinasi empat warna, yaitu merah, biru, kuning, dan putih.
- Warna merah pada logo ASEAN melambangkan Semangat dan Dinamisme
- Warna biru pada logo ASEAN melambangkan Keamanan dan Kestabilan
- Warna kuning pada logo ASEAN melambangkan Kemakmuran
- Warna putih pada logo ASEAN melambangkan Keuletan
Lambang tersebut memperlihatkan ikatan rumpun padi berwarna kuning yang berada dalam lingkaran.
- Ikatan rumpun padi melambangkan impian bapak penemu ASEAN yang ke sepuluh Negara Asia Tenggara bersatu dan bersahabat
- Lingkaran melambangkan Persahabatan dan Ikatan yang tidak pernah putus
Peristiwa masa lampau yang diceritakan melalui teks cerita sejarah ini meggunakan pola urutan yang berdimensi waktu, seperti halnya teks “Sejarah Hari Buruh”. Informasi disajikan secara kronologis, mulai dari yang paling awal hingga yang paling akhir terjadi. Setelah kalian membaca teks “Peristiwa Pembentukan ASEAN”, cobalah urutkan secara kronologis setiap peristiwa yang terdapat di dalam teks sehingga terbentuknya ASEAN.
No | Peristiwa | Waktu | Tempat |
---|---|---|---|
1. | Pembentukan ECAFE | 28 Mei 1947 | Asia dan Pasific |
2. | Colombo Plan | 1950 | Asia Selatan dan Asia Tenggara |
3. | SEATO | 1954 | Asia Tenggara |
4. | KAA | 1955 | Asia dan Afrika |
5. | Pembentukan ASA | 1961 | Asia Tenggara |
6. | Pembentukan Maphilindo | 1963 | Asia Tenggara |
7. | ASPAC | 1961 | Asia dan Pasific |
8. | Pendirian SEAMEO | 1965 | Asia Tenggara |
9. | Perkembangan Geopolitik | 1965 | Asia Tenggara |
10. | Singapura memisahkan diri dari Malayasia | 1965 | Singapura |
11. | Penandatangan deklarasi Bangkok | 8 Agustus 1967 | Bangkok |
Struktur Teks
Struktur yang membangun sebuah teks cerita sejarah adalah orientasi^urutan peristiwa^reorientasi. Reorientasi merupakan tahapan yang berupa pilihan, yang bisa saja tidak muncul dalam sebuah teks cerita sejarah.
Struktur Teks | Kalimat |
---|---|
Orientasi | Sebelum terbentuknya ASEAN pada 1967, beberapa negara di Asia Tenggara telah melakukan berbagai upaya untuk membentuk kerja sama regional di kawasan ini, seperti ASA (Association of Southeast Asia), Maphilindo (Malaya, Philipina, Indonesia), dan SEAMEO (South East Asian Ministers of Education Organization), maupun dengan negara di luar kawasan ini, seperti SEATO (South East Asia Treaty Organization) dan ASPAC (Asia and Pacific Council). Komunikasi antara negara Asia Tenggara dengan negara di luar kawasan tersebut telah berkembang dalam ECAFE (Economic Commission for Asia and the Far East),Colombo Plan, dan KAA (Konferensi Asia Afrika). |
Urutan Peristiwa Sejarah Tahap 1 | ECAFE dibentuk pada 28 Mei 1947 yang kemudian diubah menjadi ESCAP (Economic and Social Commission for Asia and the Pacific), yaitu badan khusus PBB yang banyak memberikan inspirasi bagi pertumbuhan kerja sama regional di Asia Tenggara. |
Urutan Peristiwa Sejarah Tahap 2 | Colombo Plan, yang terbentuk pada 1950 dimaksudkan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Akan tetapi, keanggotaannya tidak berasal dari suatu kawasan tertentu dan operasinya bersifat bilatelaral, sehingga tidak sepenuhnya mencerminkan kerja sama regional. Walaupun demikian, keberadaannya bermanfaat untuk memberikan dorongan pentingnya kerja sama regional Asia Tenggara dalam pertemuan konsultatif The Asia Union di Baguio, Filipina. Pertemuan dimaksudkan agar suara Asia lebih didengar di PBB dan mendorong kerja sama di bidang ekonomi dan sosial antarnegara di Asia. Namun, gagasan tersebut tidak berlanjut. |
Urutan Peristiwa Sejarah Tahap 3 | SEATO yang dibentuk pada 1954 merupakan kerja sama di bidang pertahanan dengan dasar pembentukannya bercorak anti komunis. Dari delapan anggotanya, hanya dua dari Asia Tenggara, yaitu Filipina dan Thailand. Kegiatannya tidak mencerminkan kepentingan berbagai negara di kawasan Asia Tenggara, sehingga akhirnya dibekukan pada 1977. |
Urutan Peristiwa Sejarah Tahap 4 | KAA yang diselenggarakan di Bandung pada 1955 mencetuskan Dasa Sila Bandung, antara lain memuat prinsip hubungan antarnegara yang didasarkan pada penghormatan kedaulatan dan integritas wilayah semua negara atas dasar kesamaan, kemerdekaan, koeksistensi secara damai, penyelesaian semua pertikaian secara damai, mendorong kerja sama timbal-balik, serta penghormatan pada keadilan dan kewajiban internasional. Berbagai prinsip tersebut mendorong lahirnya gerakan solidaritas Asia Afrika dan gerakan Non Blok. KAA yang diikuti oleh 29 negara dari kedua benua tersebut mengeluarkan Komunike Bersama untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial budaya, dan politik. Walaupun demikian, KAA tidak dimaksudkan secara khusus untuk membentuk kerja sama regional bagi kedua benua. |
Urutan Peristiwa Sejarah Tahap 5 | Pembentukan ASA pada 1961 bertujuan memajukan kerja sama ekonomi dan kebudayaan di antara negara anggotanya, Malaya, Filipina, dan Thailand. Kemudian, pada 1963 dibentuk Maphilindo yang merupakan forum kerja sama antara Malaya, Filipina, dan Indonesia. Dasar pembentukannya berpegang pada Piagam PBB, Deklarasi Bandung, serta persamaan ras. ASA tidak dapat bertahan lama karena Indonesia tidak ikut di dalamnya. Maphilindo lebih singkat lagi umurnya karena sempitnya dasar kerja sama. Kegagalan kedua kerja sama tersebut juga dipengaruhi oleh adanya pertentangan dan saling curiga di antara negara anggotanya. |
Urutan Peristiwa Sejarah Tahap 6 | ASPAC yang dibentuk pada 1961 beranggotakan Jepang, Malaysia, Thailad, Filipina, Australia, dan Selandia Baru. Meskipun menitikberatkan pada kerja sama ekonomi, tetapi dengan melihat komposisi anggotanya terdapat kecondongan politik pada salah satu blok. Kelemahan yang menonjol ialah keanggotaan Taiwan. Setelah terjalinnya hubungan RRC dengan negara anggota ASPAC, maka keberadaan ASPAC berakhir. |
Urutan Peristiwa Sejarah Tahap 7 | Pada 1965 didirikan SEAMEO dengan maksud memajukan kerja sama antara bangsa Asia Tenggara melalui pendidikan, pengetahuan, dan kebudayaan. Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam merupakan pendirinya. Organisasi ini juga memiliki Associate Members dan Affiliate Members. Markas besarnya di Bangkok dan keanggotaannya kemudian meliputi negara ASEAN dan non- ASEAN. |
Urutan Peristiwa Sejarah Tahap 8 | Tumbuhnya kesadaran akan perlunya kerja sama untuk meningkatkan taraf hidup di antara bangsa sekawasan, sekaligus meredakan rasa saling curiga, mendorong mereka mengupayakan pengembangan kerja sama. Perkembangan geopolitik Asia Tenggara sesudah 1965 sangat memengaruhi usaha untuk mencari pemecahan bersama atas berbagai masalah yang dihadapi negara di kawasan ini. |
Urutan Peristiwa Sejarah Tahap 9 | Pada 1965 Singapura yang memisahkan diri dari Federasi Malaysia berusaha untuk membuka hubungan dengan negara tetangganya. Di Indonesia, Pemerintahan Orde Baru yang lahir menyusul kegagalan Gerakan 30 September 1965 yang didalangi PKI, kemudian melakukan upaya untuk mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia serta mengusahakan terjalinnya hubungan yang lebih bersahabat dengan negara tetangganya. Di Filipina, Marcos yang terpilih menjadi presiden menggantikan Macapagal mengambil kebijakan untuk memulihkan hubungan diplomatik dengan Malaysia. |
Reorientasi | Dampak positif dari meredanya rasa saling curiga dan konflik antara bangsa di Asia Tenggara mendorong pembentukan organisasi kerja sama regional. Pertemuan konsultatif yang dilakukan secara intensif antara para Menteri Luar Negeri Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand yang menghasilkan rancangan Joint Declaration, yang mencakup kesadaran akan perlunya peningkatan saling pengertian untuk hidup bertetangga secara baik, serta kerja sama yang bermanfaat di antara negara yang sudah terikat oleh pertalian sejarah dan kebudayaan. Dalam pertemuan 8 Agustus 1967 di Bangkok, ditandatanganilah Deklarasi ASEAN atau Deklarasi Bangkok oleh Wakil Perdana Menteri Malaysia dan Menteri Luar Negeri Indonesia, Filipina, Singapura, dan Thailand yang menandai berdirinya Association of South East Asian Nations (ASEAN) yang berarti Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara. |
Terdapat tiga jenis kelompok nomina. Pertama kelompok nomina modifikatif (mewatasi), kelompok nomina koordinatif (tidak saling menerangkan), dan kelompok nomina apositif. Demikian pula halnya kelompok verba, kelompok kata yang bersifat memperluas verba. Ada tiga jenis kelompok kata tersebut, yaitu kelompok verba modifikatif, koordinatif, dan apositif.
No. | Jenis Kelompok Kata | Contoh Kalimat |
---|---|---|
1. | Kelompok nomina modifikatif | ECAFE dibentuk pada 28 Mei 1947 yang kemudian diubah menjadi ESCAP (Economic and Social Commission for Asia and the Pacific), yaitu badan khusus PBB yang banyak memberikan inspirasi bagi pertumbuhan kerja sama regional di Asia Tenggara. |
2. | Kelompok nomina koordinatif | Berbagai prinsip tersebut mendorong lahirnya gerakan solidaritas Asia Afrika dan Gerakan Nonblok. |
3. | Kelompok nomina apositif | ECAFE dibentuk pada 28 Mei 1947 yang kemudian diubah menjadi ESCAP (Economic and Social Commission for Asia and the Pacific), yaitu badan khusus PBB yang banyak memberikan inspirasi bagi pertumbuhan kerja sama regional di Asia Tenggara. |
4. | Kelompok verba modifikatif | Colombo Plan, yang terbentuk pada 1950 dimaksudkan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi di Asia Selatan dan Asia Tenggara. |
5. | Kelompok verba koordinatif | KAA yang diselenggarakan di Bandung pada 1955 mencetuskan Dasa Sila Bandung, antara lain memuat prinsip hubungan antarnegara yang didasarkan pada penghormatan kedaulatan dan integritas wilayah semua negara atas dasar kesamaan, kemerdekaan, koeksistensi secara damai, penyelesaian semua pertikaian secara damai, mendorong kerja sama timbal-balik, serta penghormatan pada keadilan dan kewajiban internasional. |
6. | Kelompok verba apositif | - |
Carilah beberapa nomina yang terdapat di dalam teks “Peristiwa Pembentukan ASEAN”, tentukan kata dasarnya, uraikan afiks pembetuk nomina tersebut, dan buatlah contoh penggunaan nomina itu dalam kalimat yang kalian buat sendiri.
- Gagasan dari Kata dasar : gagas. Afiks pembentuk nomina : Sufiks -an (V afiks N) Contoh kalimat : Budi menerima gagasanku untuk pergi ke Bali liburan ini.
- Kecondongan dari Kata dasar : condong. Afiks pembentuk nomina : Konfiks ke-an (V afiks N) Contoh kalimat : Indonesia memiliki kecondongan pada ekonomi liberal.
- Pertemuan dari Kata dasar : temu. Afiks pembentuk nomina : konfiks pe-an (V afiks N). Contoh kalimat : Indonesia dan Malaysia mengadakan pertemuan tahunan pada bulan Maret.
- Dorongan dari Kata dasar : dorong. Afiks pembentuk nomina : Sufiks -an (V afiks N) Contoh kalimat : Amin berhasil menjadi seorang gitaris terkenal berkat dorongan dari teman-temannya.
- Kebudayaan dari Kata dasar : budaya. Afiks pembentuk nomina : konfiks ke-an (N afiks N) Contoh kalimat : Kita harus mencintai kebudayaan Indonesia.
- Kegagalan dari Kata dasar : gagal. Afiks pembentuk nomina : konfiks ke-an (N afiks N) . Contoh kalimat : Tim Persebaya United mengalami kegagalan di Piala Presiden 2015.
- Kebijakan dari Kata dasar : bijak. Afiks pembentuk nomina : konfiks ke-an (V afiks N) . Contoh kalimat : Kominfo menerapkan kebijakan internet sehat bagi para remaja.
- Kemerdekaan dari Kata dasar : merdeka . Afiks pembentuk nomina : konfiks ke-an ( N afiks N). Contoh kalimat : Masyarakat desa Sukamaju mengadakan berbagai lomba untuk merayakan kemerdekaan RI yang ke 70.
Teks “Peristiwa Pembentukan ASEAN” terdiri atas sebelas paragraf. Sebuah paragraf yang baik, setidaknya memiliki empat ciri, yaitu keterpaduan (kohesi), keterkaitan (koherensi), kekonsistenan sudut pandang, dan ketuntasan. Agar kata atau kalimat dalam tiap paragraf yang membangun sebuah teks kohesif dan koheren, terdapat sarana pengait/penaut kata atau kalimat tersebut. Beberapa sarana yang bisa dijadikan sebagai pengait/penaut ini adalah pengulangan, penggantian, dan konjungsi.
- Paragraf 1 Sudah berkoherensi, berkohesi, konsisten dan tuntas.
- Paragraf 2 Tidak konsisten. Kata "dibentuk" merupakan verba, tetapi di kata berikutnya ada "pertumbuhan" yang merupakan nomina. Jadi supaya menjadi konsisten, kata "pertumbuhan" (nomina) diubah menjadi "menumbuhkan" (verba), dan kata "bagi" diubah menjadi "untuk" supaya lebih enak dibaca. Sehingga menjadi "....banyak memberikan inspirasi untuk menumbuhkan kerja sama....." Tidak berkohesi.
- Paragarf 4 Tidak konsisten. Kata "dibentuk" merupakan verba, tetapi di kata berikutnya terdapat kata "pembentukannya" yang merupakan nomina. Jadi supaya konsisten, kata "dibentuk" diubah menjadi "pembentukan" (nomina). Sehingga menjadi "pembentukan SEATO pada 1954 merupakan kerja sama di bidang bertahanan....".Tidak berkoherensi. Pada kalimat pertama menjelaskan tentang tujuan SEATO, sedangkan pada kalimat kedua tentang anggotanya.
- Paragraf 5 Tidak konsisten. Pada kalimat pertama terdapat kata "penyelesaian, pertikaian, penghormatan" yang merupakan nomina, kemudian terdapat kata "mendorong" yang merupakan verba. Jadi supaya menjadi konsisten kata "mendorong" diubah menjadi "pendorong". Sehingga menjadi kalimat "....pertikaian secara damai, pendorong kerjasama,....."Tidak berkoherensi. Di kalimat terakhir, supaya berkoherensi maka kalimat "walaupun demikian", "tidak", "khusus" dihilangkan.
- Paragarf 6 Tidak berkoherensi. Kalimat pertama menjelaskan tentang pembentukan ASA. Tetapi kalimat kedua menjelaskan tentang pembentukan Maphilindo. Tuntas.
- Paragraf 9 Tidak konsisten. Di kalimat pertama terdapat kata "meningkatkan, meredakan, mendorong, mengupayakan" yang merupakan verba, tetapi berikutnya ada kata "pengembangan" yang merupakan nomina. Jadi supaya menjadi konsisten, kata "pengembangan" (nomina) diubah menjadi "mengembangkan" (verba). Pada kalimat kedua terdapat kata "mempengaruhi, memecahkan" yang merupakan verba, kemudian setelah itu terdapat kata "Pemecahan" yang merupakan nomina. Jadi suapaya menjadi konsisten, kata "pemecahan" diubah menjadi "memecahkan".
- Paragraf 10 Tidak berkoherensi/berkaitan.Pada kalimat pertama menjelaskan tentang perpisahnya Singapura diri dari Federasi Malaysia. Kemudian kalimat kedua menjelaskan tentang pemerintahan Orde Baru di Indonesia. Lalu di kalimat ketiganya menjelaskan tentang pergantian presiden di Filipina. Jadi, antara kalimat pertama tidak diberkaitan/berhubungan dengan kalimat kedua, Lalu kalimat kedua tidak berkaitan/berhubungan dengan kalimat ketiga.
ASEAN, sebagai sebuah organisasi yang menghimpun bangsa se-Asia Tenggara bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, memajukan sosial, dan mengembangankan negara anggotanya, serta ASEAN, sebagai sebuah organisasi yang menghimpun bangsa se- Asia Tenggara bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, memajukan sosial, dan mengembangankan negara anggotanya, serta memajukan perdamaian di tingkat regional. Manfaat keberadaan ASEAN bagi kehidupan sekarang adalah sebagai berikut.
- Pertama, terjaminnya integritas wilayah dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, terutama untuk menghindari penggunaan wilayah-wilayah negara-negara anggota ASEAN untuk kegiatan yang dapat membahayakan Indonesia.
- Kedua, berkurangnya potensi ancaman dan kejahatan lintas negara, baik dalam bentuk tradisional maupun nontradisional, melalui kerja sama yang lebih intensif antarnegara anggota ASEAN.
- Ketiga, terciptanya situasi kawasan yang lebih kondusif bagi Indonesia untuk mengonsentrasikan sumber dayanya guna peningkatan pembangunan nasional.
- Keempat, terciptanya penguatan kapasitas ekonomi Indonesia dalam berintegrasi ke ekonomi global dengan meningkatkan daya tarik ekonomi ASEAN melalui penciptaan pasar tunggal dan berbasis produksi (single market and production base).
- Kelima, terciptanya peningkatan kesadaran dan penghormatan masyarakat di kawasan akan keanekaragaman budaya, kearifan lokal, dan warisan Indonesia.
- Keenam, terciptanya peningkatan kerja sama di berbagai bidang sosial, antara lain, pengelolaan lingkungan hidup, pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, pemuda, perempuan, kesehatan, serta penanganan bencana alam.
- Ketujuh, terpusatnya kegiatan ASEAN di Indonesia seiring dengan peningkatan fungsi kelembagaan Sekretariat ASEAN dan pembentukan Perutusan Tetap Negara- Negara Anggota ASEAN di Jakarta melalui peningkatan frekuensi pertemuan ASEAN yang diadakan di Jakarta