Peristiwa Menjelang dan Sesudah Pembacaan Teks Proklamasi

Kemerdekaan seperti yang sekarang ini kita rasakan tidaklah terjadi begitu saja. Kemerdekaan terjadi melalui proses yang sangat panjang. Berbagai peristiwa, usaha, dan pengorbanan turut andil dalam mencapai kemerdekaan, khususnya peristiwa penyusunan dan pembacaan teks Proklamasi.

Tidak bisa dimungkiri bahwa peran dan jasa tokoh-tokoh pejuang kemerdekaan sangatlah besar. Dengan segenap jiwa dan raga, mereka bersatu padu mempersiapkan proklamasi. Mereka bekerja sama, saling bahu-membahu, tanpa membedakan golongan.

Peristiwa Menjelang dan Sesudah Pembacaan Teks Proklamasi
Setelah mendengar berita Jepang menyerah kepada Sekutu, bangsa Indonesia mempersiapkan dirinya untuk merdeka. Perundingan-perundingan diadakan di antara para pemuda dengan tokoh-tokoh tua, maupun di antara para pemuda sendiri. Walaupun demikian, antara tokoh pemuda dan golongan tua sering terjadi perbedaan pendapat. Akibatnya, terjadilah “Peristiwa Rengasdengklok”. Pada tanggal 16 Agustus pukul 04.00 WIB, Bung Hatta dan Bung Karno beserta Ibu Fatmawati dan Guntur Soekarno Poetra dibawa pemuda ke Rengasdengklok agar tidak terpengaruh oleh Jepang. Tujuannya mendesak golongan tua untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.

Setelah melalui perdebatan dan ditengahi Ahmad Soebardjo, menjelang malam hari, kedua tokoh, Bung Hatta dan Bung Karno, akhirnya kembali ke Jakarta. Rombongan Soekarno-Hatta sampai di Jakarta pada pukul 23.00 WIB. Soekarno dan Hatta setelah singgah di rumah masing masing, lalu bersama rombongan lainnya menuju rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta (tempat Ahmad Soebardjo bekerja). Di tempat itu, mereka akan merumuskan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Perumusan sampai dengan penandatanganan teks Proklamasi Kemerdekaan baru selesai pada pukul 04.00 WIB dini hari pada tanggal 17 Agustus 1945. Pada saat itu juga, disepakati bahwa teks Proklamasi akan dibacakan di halaman rumah Ir. Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta pada pukul 10.00 WIB.

Kemerdekaan seperti yang sekarang ini kita rasakan tidaklah terjadi begitu saja Peristiwa Menjelang dan Sesudah Pembacaan Teks Proklamasi
Adapun peristiwa setelah dibacakannya teks Proklamasi Kemerdekaan sebagai berikut.
1. Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
  1. Para pemuda menyebarkan berita Proklamasi melalui berbagai cara, antara lain menyebar pamflet, mengadakan pertemuan, dan menulis pada tembok-tembok.
  2. Wartawan Kantor Berita Domei (sekarang Kantor Berita Antara), Syahruddin berhasil menyelundupkan teks Proklamasi dan diterima oleh Kepala Bagian Radio, Waidan B. Palenewen. Teks Proklamasi tersebut kemudian diberikan kepada F. Wuz untuk segera disiarkan melalui radio.
  3. Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia juga disebarkan melalui beberapa surat kabar. Harian Soeara Asia di Surabaya adalah koran pertama yang menyiarkan berita Proklamasi.
  4. Pihak pemerintah Republik Indonesia juga menugaskan para gubernur yang telah dilantik pada tanggal 2 September 1945 untuk menyebarluaskan berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di wilayahnya.

2. Sambutan Rakyat di Berbagai Daerah terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Peristiwa penting yang menunjukkan dukungan rakyat secara spontan terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, antara lain sebagai berikut.
  1. Rapat Raksasa di Lapangan lkada (Ikatan Atletik Djakarta) Jakarta pada tanggal 19 September 1945 menyambut kemerdekaan.
  2. Usaha menegakkan kedaulatan juga terjadi di berbagai daerah dengan adanya tindakan heroik di berbagai kota yang mendukung Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, antara lain di Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Aceh, Bali, Palembang, Kalimantan, Bandung, Makassar, Lampung, Solo, Sumatra Selatan, dan Sumbawa

Ayo Berlatih
Ayo, temukan kosakata baku dan tidak baku pada bacaan yang berjudul “Peristiwa Menjelang dan Sesudah Pembacaan Teks Proklamasi”. Kemudian, carilah arti katanya di Kamus Besar Bahasa Indonesia, bertanya kepada guru atau berdiskusi.
Kata Baku dan Tidak Baku
Kosakata BakuArtiKosakata Tidak BakuArti
ProklamasiPemberitahuan resmi kepada seluruh rakyat; permakluman; pengumumanProklamir-
SekutuGabungan dari beberapa negara yang bekerja sama --
PerundinganProses, cara, perbuatan berunding atau merundingkan; pembicaraan perembukan; permusyawaratan;--
PamfletSurat selebaran--
HeroikBersifat pahlawan--

Ayo Berlatih
Jawablah pertanyaan-pertanyaan terkait Peristiwa Rengasdengklok berikut.
Kemerdekaan seperti yang sekarang ini kita rasakan tidaklah terjadi begitu saja Peristiwa Menjelang dan Sesudah Pembacaan Teks Proklamasi
  1. Kapan peristiwa Rengasdengklok terjadi: Pada tanggal 16 Agustus 1945.
  2. Siapakah yang diamankan dalam peristiwa Rengasdengklok: Bung Hatta dan Bung Karno beserta Ibu Fatmawati dan Guntur Soekarno Poetra.
  3. Siapakah yang memelopori peristiwa Rengasdengklok: tokoh pemuda.
  4. Apa tujuan peristiwa Rengasdengklok: mendesak golongan tua untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.
  5. Apa yang terjadi di Rengasdengklok: terjadi perdebatan antara golongan tua dengan golongan muda berkaitan dengan waktu pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan.
  6. Apa hasil kesepakatan pada peristiwa Rengasdengklok: Setelah melalui perdebatan dan ditengahi Ahmad Soebardjo, menjelang malam hari, kedua tokoh itu akhirnya kembali ke Jakarta. Rombongan Soekarno-Hatta sampai di Jakarta pada pukul 23.30 waktu Jawa zaman Jepang (pukul 23.00 WIB). Soekarno Hatta setelah singgah di rumah masing-masing, kemudian bersama rombongan lainnya menuju rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta (tempat Ahmad Soebardjo bekerja) untuk merumuskan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

2. Ceritakan kembali secara tertulis peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada kolom berikut.

A. Penyebarluasan Berita Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan
Penyebaran berita proklamasi dilakukan dengan menyebar pamflet, mengadakan pertemuan, dan menulis pada tembok-tembok, disiarkan melalui radio dan surat kabar, dan  para gubernur di wilayahnya.

B. Reaksi Masyarakat Indonesia
Reakasi masyarakat ditunjukan dengan Rapat Raksasa di Lapangan lkada (Ikatan Atletik Djakarta) Jakarta pada tanggal 19 September 1945, tindakan heroik di berbagai kota yang mendukung Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, antara lain di Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Aceh, Bali, Palembang, Kalimantan, Bandung, Makassar, Lampung, Solo, Sumatra Selatan, dan Sumbawa

Previous
Next Post »